Pupuk Organik: Pengertian, Jenis, dan Manfaat

Pupuk Organik: Pengertian, Jenis, dan Manfaat

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik, yakni materi makhluk hidup. Pupuk organik banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian karena dapat meningkatkan kadar unsur hara dan bahan organik dalam tanah.
Untuk kamu yang penasaran, mari bersama-sama belajar mengenai pupuk organik, mulai dari pengertian, jenis, hingga manfaatnya berikut ini.

Pengertian Pupuk Organik
Menurut laman Cybex Pertanian, pupuk organik adalah pupuk yang tersusun atas materi makhluk hidup, seperti dari pelapukan sisa-sisa hewan, tanaman, bahkan manusia. Pupuk organik ini dapat berwujud padat atau cair.
Biasanya pupuk organik digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi dari tanah. Pupuk satu ini mengandung banyak bahan organik dan biasa bersumber dari kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, sisa panen, limbah industri, limbah kota, hingga limbah ternak.

Terdapat beberapa kelebihan penggunaan pupuk organik, yakni sebagai berikut.
1. Harganya lebih murah dibandingkan harga pupuk lain dan bisa dibuat sendiri di rumah.
2. Mempermudah pengolahan lahan karena kualitas tanah meningkat dengan penggunaan pupuk organik.
3. Mengandung unsur mikro yang lebih lengkap dibandingkan pupuk kimia.
4. Dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan lebih baik.

Jenis Pupuk Organik
Pupuk organik dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut.

1. Pupuk Kandang
Jenis pupuk organik yang pertama adalah pupuk kandang. Pupuk kandang adalah pupuk organik yang bersumber dari kotoran hewan ternak atau unggas, seperti kerbau, domba, sapi, kambing, kelinci, hingga ayam.

Pupuk kandang cenderung lebih mudah didapatkan dan harganya lebih murah. Jenis pupuk ini efektif untuk menyuburkan tanah dan tumbuhan karena mengandung unsur-unsur fosfor, nitrogen, kalium, tembaga, natrium, besi, kalsium, hingga magnesium.

2. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau tumbuhan hijau. Tanaman yang biasa dijadikan pupuk hijau adalah hasil sisa panen atau bisa juga tanaman biasa.

Setiap jenis tanaman bisa dijadikan pupuk hijau, namun jenis kacang-kacangan lebih banyak digunakan karena memiliki kandungan nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan jenis tanaman lainnya.

3. Pupuk Kompos
Jenis pupuk organik berikutnya adalah pupuk kompos. Pupuk kompos terbentuk dari sisa bahan organik dari tumbuhan, hewan, atau limbah organik melalui dekomposisi atau fermentasi. Proses ini membutuhkan bantuan mikroorganisme seperti jamur, bakteri, maupun cacing tanah.

4. Pupuk Hayati
Pupuk hayati adalah pupuk yang bekerja dengan cara memanfaatkan organisme hidup di sekitarnya. Pupuk hayati berbeda dengan pupuk biasa yang bisa langsung menambah nutrisi pada tanah.

Pupuk hayati sebenarnya tidak berasal dari bahan organik. Namun, karena melalui proses rekayasa, banyak orang menganggap pupuk hayati sebagai pupuk organik.

Pupuk hayati secara khusus berfungsi untuk memangkas tumbuhan parasit bagi tanaman dan memberikan nutrisi bagi tanah dan tumbuhan.

5. Humus
Jenis pupuk organik berikutnya adalah humus. Humus adalah pupuk organik yang berasal dari proses pelapukan atau dekomposisi dari daun atau ranting tanaman yang telah membusuk.